BINTANGNEWS.com – Media
PressTV berbahasa Inggris melaporkan,” Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu, sedang mempertimbangkan untuk menutup Biro Al-Jazeera di Al-Quds
Yerusalem, yang berbasis di Qatar, karena keretakan diplomatik meningkat antara
Saudi cs dengan Qatar.
Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir
telah memblokir beberapa media Qatar, termasuk Al Jazeera. Keempat negara
tersebut memotong hubungan diplomatik dan transportasi mereka dengan Qatar pada
5 Juni, menuduh Doha mengganggu stabilitas kawasan dengan dukungan terorisme, meskipun
tuduhan tersebut ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Qatar.
Israel
mulls closing Al Jazeera bureau in Jerusalem al-Quds: Report
In a relevant development on Monday,
Avigdor Lieberman, Israel’s minister for military affairs, compared Al Jazeera
to the Nazi- and Soviet-era propaganda apparatuses.
“Some [Arab countries’] interests
overlap with Israeli interests, including the issue with Al Jazeera,” Liberman
said. “Al-Jazeera is not media… It’s an incitement machine. It is pure
propaganda, of the worst variety, in the style of Nazi Germany or Soviet
Russia.”
Lieberman juga menuduh Al Jazeera
mendukung Iran, dengan mengatakan, "Saya telah melacak Al Jazeera selama
bertahun-tahun. Anda tidak akan pernah melihat satu artikel pun melawan Iran.
"
Langkah potensial untuk menutup kantor
Al Jazeera di Yerusalem al-Quds dan ucapan yang belum pernah terjadi sebelumnya
oleh Lieberman adalah indikasi bagaimana rezim Israel dan Saudi mungkin semakin
miring satu sama lain. Sudah ada tanda-tanda bahwa hubungan antara Israel dan
rezim Arab tertentu, yang semula sudah menjadi musuh tradisional kini cenderung
permusuhan tersebut, secara diam-diam telah berkembang dalam beberapa tahun
terakhir.
Netanyahu has on several occasions
talked of the development of ties between Israel and certain Arab countries. So
have other Israeli officials. Moshe Ya’alon, Israel’s former minister of
military affairs, in February 2016 pointed to open channels between the regime
and some Arab states.
Back in January 2016, Netanyahu said
during an interview with CNN that Saudi Arabia now saw Tel Aviv “as an ally
rather as an enemy.”***
Continue
to follow the World Resources on twitter @ bintangnews.com
Editing:
T.Bintang
Source:
PressTV.com
Tidak ada komentar: