BINTANGnews.com –
Direktur Imparsial, Al Araf, mengatakan pernyataan Panglima TNI, Jenderal Gatot
Nurmantyo tentang penyelundupan 5.000
senjata merupakan sikap politik yang
tidak pantas. Dia menilai persoalan ini akan mempengaruhi dinamika politik
keamanan.
"Ini akan mempengaruhi dinamika
politik keamanan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/9).
Meski demikian, dia memandang
pernyataan Gatot yang ditanggapi oleh kicauan akun resmi TNI AU tidak
menyebabkan perpecahan internal dalam TNI. "Dalam konteks kicauan twitter
TNI AU saya kira untuk mempertanyakan apakah benar informasi soal senjata yang
disampaikan Panglima. Kami sampai cek rekaman (ucapan panglima) dan memang
benar (seperti itu)," lanjutnya.
Meski begitu, Al Araf menyayangkan
sikap Gatot. Dia menyebut panglima bersikap politis. Seharusnya, ia
menambahkan, disampaikan kesiapan profesionalisme prajurit, sebab panglima
hanya pelaksana kebijakan.
"Jika ada persepsi
(penyelundupan) sebaiknya disampaikan ke Menteri Pertahanan (Menhan) dan
Presiden, dengan cara sampaikan bahwa alutsista kurang, sementara prajurit
melakukan pelatihan," tambah dia.
Sebelumnya, isu pembelian 5.000
senjata beredar sejak Jumat (22/9) lalu. Isu ini mengemuka berdasarkan cuitan
Radio Elshinta dalam akun resmi @RadioElshinta, pada Jumat. Cuitan itu menyebut
"Panglima TNI menyebutkan ada institusi tertentu yang mencatut nama
Presiden untuk mendatangkan 5 ribu senjata secara ilegal," jelasnya.(rol/tb)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia Di Twitter @Bintangnews.Com
Tidak ada komentar: