BINTANGNEWS.com – Laporan
terkini dari UNESCO Institute for Statistics (UIS) mengungkapkan bahwa 617 juta
anak dan remaja di
seluruh dunia tidak mencapai tingkat kemampuan minimum dalam
membaca dan matematika.
Angka paling
tinggi dilaporkan di Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan serta Tengah menurut
laporan yang disiarkan Kamis (21/9) tersebut.
UIS, yang
memperingatkan mengenai "krisis belajar", mendapati lebih dari 387
juta anak usia sekolah dasar dan 230 remaja usia sekolah menengah pertama tidak
memiliki tingkat kemampuan minimum dalam membaca dan matematika.
Menurut
laporan tersebut, dua-pertiga anak-anak usia sekolah dasar dan lebih separuh
anak usia sekolah pertama tak bisa mencapai tingkat kemampuan minimum dalam
membaca meski mereka berada di ruang kelas.
UIS menyatakan
masalah tersebut terjadi akibat kurangnya akses, dan anak-anak yang keluar dari
sekolah hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki kesempatan untuk mencapai
tingkat kemampuan minimum, selain kegagalan untuk mempertahankan setiap anak
tetap belajar dan mempertahankan mereka tetap di jalur. Kualitas pendidikan
juga menjadi salah satu faktor.
"Data-data
ini mengkhawatirkan, baik dalam hal penyia-nyiaan potensi manusia dan prospek
untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan," kata Direktur UIS Silvia
Montoya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
"Data
baru ini adalah seruan untuk bangun bagi penanaman modal yang jauh lebih besar
di bidang kualitas pendidikan," ia menambahkan.
Ia berpendapat
banyak dari anak-anak itu "tidak tersembunyi atau terkucil dari masyarakat
dan pemerintah mereka --mereka duduk di dalam kelas bersama potensi dan
aspirasi mereka sendiri.(atr/boy),
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia Di Twitter @Bintangnews.Com
Tidak ada komentar: