BINTANGNEWS.com – Panitia
Khusus Hak Angket DPR untuk KPK terus bekerja sambil menunggu kesediaan
pimpinan komisi antirasuah memenuhi panggilan Parlemen. Pansus mengklaim sudah
mengumpulkan data ke berbagai daerah seperti Aceh, Medan, dan Bandung.
Pansus mengaku menemukan bukti baru
setelah masa tugas diperpanjang. Temuan itu di antaranya dugaan intervensi
oknum KPK dalam pelantikan pejabat daerah di Sumatera Utara. Si oknum disebut dari
KPK itu meminta bupati membatalkan pelantikan calon sekretaris daerah.
"Kalau ditanya dari mana infonya,
ya, (pimpinan KPK) datang ke Pansus, nanti saya jelaskan di kabupaten mana,
namanya siapa, oknum KPK-nya siapa, akan saya buka. Tapi tidak di media
begini," kata Ketua Pansus Hak Angket KPK, Agun Gunandjar Sudarsa, di
Bogor, Minggu 8 Oktober 2017.
Menurut sumber Viva.co.id, politikus Partai Golkar itu berharap pimpinan KPK mau
datang memenuhi panggilan. Pansus pun akan mengikuti keinginan KPK apakah rapat
tersebut tertutup atau terbuka.
Agun menengarai KPK juga sudah mulai
bermain politik, dan terus mencoba membangun opini bahwa Pansus adalah lembaga
ilegal hingga penggalangan aksi demonstrasi untuk melemahkan Pansus.
"KPK sudah kehilangan tenaga,
kemampuan untuk jaga citra dan kepercayaan publik. Dia coba mempertahankan
popularitas, trust public, dengan operasi tangkap tangan," katanya.(bin)
Ikuti Terus Sumber Informasi Dunia di
Twitter @Bintangnews.Com
Tidak ada komentar: