BINTANGNEWS.com – Pejabat senior militer Rusia
mengatakan pertahanan udara Suriah telah mencegat sedikitnya 71 rudal jelajah
yang ditembakkan pasukan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis.
"Rusia telah sepenuhnya
memulihkan sistem pertahanan udara Suriah, dan terus memperbaikinya selama enam
bulan terakhir," kata Rudskoy seperti disitir dari Al Jazeera, Minggu
(15/4/2018).
Kementerian pertahanan Rusia
mengatakan bahwa Suriah mengerahkan rudal permukaan-ke-udara buatan Rusia,
termasuk S-125, S-200, 2K12 Kub dan Buk untuk menghalau serangan.
Di antara mereka yang ditargetkan oleh
operasi yang dipimpin AS adalah bandara militer Al-Dumayr di luar Damaskus.
Rusia mengatakan semua 12 rudal yang diarahkan ke bandara berhasil dicegat.
Dalam pernyataannya, Rudskoy mengkonfirmasi
setidaknya satu kapal perang Angkatan Laut AS di Mediterania dan pembom B-1 AS
terlibat dalam operasi itu, serta jet tempur Tornado Inggris.
Serangan yang dipimpin AS pada Sabtu
pagi terjadi setelah dugaan serangan senjata kimia oleh rezim Suriah di bekas
markas pemberontak Douma pada pekan lalu.
Pernyataan dari Pentagon mengatakan
bahwa setidaknya 58 rudal menghantam pangkalan udara Shayrat Suriah. Reuters
mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa rudal Tomahawk digunakan
dalam serangan itu.
Sementara Angkatan Udara Kerajaan
Inggris mengatakan empat jet tempur Tornado GR4 bergabung dalam operasi itu,
sementara Perancis mengatakan telah mengerahkan jet tempur Mirage dan Rafale.
Para pejabat Prancis mengatakan
militernya telah menembakkan setidaknya 12 rudal ke Suriah, dan mereka percaya
tidak ada rudal mereka yang berhasil dicegat.
Sebelumnya, kantor Presiden Prancis
Emanuel Macron mengatakan angkatan udara negara itu menembakkan rudal dari jet
tempur Mirage dan Rafale-nya.
Pada hari Jumat, yang dikutif Sindonews Angkatan Laut AS mengatakan
mereka memindahkan kapal rudal Tomahawk tambahan dalam jarak tembak Suriah.
Tomahawks dapat membawa hulu ledak
seberat 1.000 pon di kisaran 900 mil laut (1.667km). Dipandu oleh GPS
memungkinkan serangan presisi yang sangat akurat, menurut laporan Pentagon pada
2016 lalu.
Sebuah pernyataan dari Kementerian
Pertahanan Inggris mengatakan telah mengerahkan setidaknya empat Royal Air
Force Tornado GR4 dalam serangan itu.
Jet tempur RAF Tornado lepas landas dari
pangkalan udara Inggris di Akrotiri, Siprus.
Pesawat tempur Tornado mampu membawa
bom yang dipandu GPS, rudal-rudal Brimstone dari udara ke darat, dan rudal
jelajah Storm Shadow 2.860 pon, serta rudal udara-ke-udara.
Pada April 2017, AS menargetkan pangkalan
udara Suriah yang diduga menjadi asal serangan senjata kimia mematikan rezim
Assad terhadap warga sipil di kota Khan Sheikhoun. Setidaknya 85 orang,
termasuk anak-anak, tewas dalam serangan senjata kimia itu.
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com
Tidak ada komentar: