BINTANGNEWS.com –
Amerika Serikat mengancam akan melakukan serangan militer preemptif terhadap
Rusia jika negara itu tidak menghentikan pengembangan sistem rudal jelajah yang
dilarang.
"Pada titik itu, kami akan
melihat kemampuan untuk mengambil rudal (Rusia) yang bisa menghantam negara
kami," kata duta besar AS untuk NATO Kay Bailey Hutchison pada konferensi
pers hari Selasa di Brussels.
US
could launch preemptive military strike against Russia: NATO envoy
“Counter
measures (by the United States) would be to take out the missiles that are in
development by Russia in violation of the treaty,” she added. “They are on
notice.”
Russia
has not so far made any comment on the unprecedented threat issued by the top
US official permanently stationed in the NATO headquarters.
In
the past, Moscow has said it is ready for talks with Washington to preserve the
1987 Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty and would comply with its rules
and regulations if the United States did.
Pada tahun 2017, Departemen Luar
Negeri AS menuduh Rusia melanggar kewajibannya “tidak memiliki memproduksi,
atau uji terbang” rudal jelajah darat dengan kemampuan jangkauan 500 km hingga
5.500 km (310-3.417 mil).
Seorang pejabat AS pada tahun yang
sama mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mempertimbangkan sistemnya sendiri
jika Rusia melanjutkan pengembangan terselubungnya sistem terlarang.
Perjanjian kontrol senjata yang
berusia tiga dekade melarang pengembangan rudal jarak menengah yang mampu
menyerang Eropa atau Alaska.
"Kami telah mencoba mengirim
pesan ke Rusia selama beberapa tahun yang kami tahu mereka melanggar perjanjian
itu, kami telah menunjukkan Rusia bukti bahwa kami telah melanggar perjanjian itu,"
kata Hutchison.
"Kami meletakkan tanda-tanda
sehingga sekutu kami akan membantu kami membawa Rusia ke meja," tambahnya.
Meanwhile,
US Secretary of Defense Jim Mattis said he would raise the issue with his NATO
counterparts in Brussels on Wednesday and Thursday.
“I
cannot forecast where it will go, it is a decision for the president, but I can
tell you that both on Capitol Hill and in State Department, there is a lot of
concern about this situation and I’ll return with the advice of our allies and
engage in that discussion to determine the way ahead,” he told reporters in
Paris on Tuesday following his meeting with French Defense Minister Florence
Parly.***
Continue
to follow the World Resources on twitter
@ bintangnews.com
Editing:
T.Bintang
Presstv.com