Sedangkan masyarakat yang menilai
kondisi ekonomi saat ini buruk memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Penilaian kondisi ekonomi ini berpengaruh ke dukungan terhadap kedua
capres," ujar Ardian saat memaparkan hasil survei di kantor LSI, Jakarta
Timur, Selasa (27/11/2018).
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI,
sebanyak 70,3 persen dari 1.200 responden menilai bahwa kondisi ekonomi
Indonesia sedang dan baik. Sementara, sebesar 24,7 persen yang menilai kondisi
ekonomi Indonesia buruk. Dari mereka yang mempersepsikan kondisi ekonomi saat
ini sedang dan baik, sebesar 64,4 persen menyatakan mendukung Jokowi-Maruf.
Sisanya, sebesar 20,5 persen, memilih
pasangan Prabowo-Sandiaga. Sedangkan sebanyak 63,9 persen dari responden yang
menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk, memilih pasangan Prabowo-Sandiaga.
Hanya sebesar 25,5 persen yang memilih pasangan Jokowi-Maruf. "Di segmen
pemilih yang menyatakan ekonomi buruk, prabowo-sandi unggul," kata Ardian.
Menurut Ardian, persepsi masyarakat
terhadap kondisi ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, melalui
pemberitaan di media massa terkait sektor ekonomi. Faktor kedua yakni dari
situasi yang dialami oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. "Pada
akhirnya saya merasa persepsi meereka sesuai dengan yang dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari," tuturnya.
Dilansir Kompas.com, Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 10
hingga 19 November 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random
sampling. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.200 responden dan merupakan
warga yang telah memiliki hak pilih.
Survei dilakukan melalui wawancara
tatap muka menggunakan kuesioner. LSI menyatakan margin of error survei
tersebut berada di angka 2,9 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan
riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk
memperkaya analisa survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com