BINTANGNEWS.com –
Di Kota Dura, Tepi Barat, Palestina, seorang wanita Rumania, Manuela Mirela
Tanasecu, memeluk Islam beberapa tahun lalu. Kalimat syahadat diutarakannya
setelah bertemu dan menikahi suaminya yang berasal dari Palestina, Walid
Suleiman.
Mirela bertemu pertama kali dengan
lelaki itu di Bucharest. Komunikasi keduanya terjalin akrab. Tak lama setelah
pertemuan itu, keduanya memutuskan menikah. Kemudian, mereka melakukan
perjalanan beberapa bulan dan memeluk Islam saat berada di Iran.
Mirela merupakan anak tunggal. Dia menghabiskan
masa kecilnya di Bucharest dengan indah dan damai. Banyak waktu yang dilalui
bersama kedua orang tuanya berkeliling Rumania. Saat kuliah dia memilih untuk
mendalami kimia.
Wanita yang dikenal cepat menyerap
pengetahuan baru ini dibesarkan dengan pendidikan agama Kristen Ortodoks,
meskipun tidak terlalu relijius. Sejak kecil dia sudah diajarkan tentang kebera
daan Sang Pencipta. Saya bersyahadat (saya bersaksi bahwa hanya ada satu Tuhan
dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya) di Iran pada tahun 1991," kata dia
menjelaskan.
Memeluk
Islam
Mirela menjelaskan alasan dia memilih
Islam. Menurut dia, satu-satunya alasan yang diyakini adalah Islam agama yang
jujur. Seluruh ajarannya mengandung kejujuran. Pada agama sebelumnya, dia masih
mempertanyakan konsep ketuhanan yang sulit dipahami. Baginya, paham tersebut
tidak jelas, membingung kan, dan sulit dimengerti.
Islam tidak mengajarkan konsep
ketuhanan yang sulit dipahami. Konsep tauhid merupakan dasar pemahaman tentang
keberadaan Sang Pencipta di alam ini. Mirela juga merasa umat Islam menganggap
agamanya sangat serius dibandingkan umat lain.
Misalnya, umat Islam menjalankan
shalat lima kali sehari. Sementara, agama lain hanya sesekali, itu pun
kebanyakan orang tua saja yang pergi. Sing katnya, dia melihat Islam memiliki
doktrin yang kuat dibandingkan agama lain. Selain itu, hal penting lainnya saat
dia melihat Islam adalah ketika mengunjungi negara-negara Muslim, terutama di
Asia. Daerah yang dihuni oleh umat Islam umumnya lebih bersih daripada
daerah-daerah yang dihuni oleh non-Muslim.
Islam menghargai dan memuliakan semua
nabi dan utusan dan tidak memilih yang lain. Oleh karena itu, dengan menjadi
seorang Muslim, dia merasa telah memenangkan Muhammad (SAW) tanpa kehilangan
nabi-nabi lain yang.
Ini benar-benar sebuah titik kekuatan
dalam Islam. Islam menunjukkan siapa saja yang mencintai Isa dapat me meluk
Islam. Agama tauhid mengajarkan Muslim untuk mencintai dan percaya kepada semua
nabi Allah.
Sebelum memeluk Islam, dia berpikir
wanita Muslim telah diperbudak karena setiap pria Muslim boleh memiliki empat
istri. Namun, yang dia temukan kemudian adalah pria Muslim lebih memperhatikan
keluarga dan istrinya.
Selain itu, pada saat mengunjungi
berbagai dunia Muslim, dia menemukan umat Islam adalah orang-orang yang ramah,
gagah, dan murah hati. Mereka tidak mengenal kata berhenti untuk membantu,
kapan pun orang lain membutuhkan pertolongan, termasuk Mirela dan suaminya,
pasti akan ditolong.
Selama ini ada persepsi yang salah
tentang Muslim. Banyak orang tidak mengerti Islam yang sebenarnya. Entah karena
salah informasi atau miss informasi tentang hal itu, atau karena beberapa
Muslim mengubah citra Islam melalui perilaku Islami, terutama ketika mereka
pergi ke luar negeri.
Juga, wanita modern di Barat telah
menjadi korban peradaban yang sangat materialistik. Barat mengklaim telah mem
bebaskan wanita. Namun, pemeriksaan lebih jauh dan mendalam menunjuk kan wanita
menjadi tidak manusiawi dan berubah menjadi komoditas yang murah.
"Oleh karena itu, setelah
bertahun-tahun menjalani Islam tidak ada agama lain yang menghormati wanita
seperti Islam.
Reaksi
keluarga
Setelah memeluk Islam, reaksi keluarga
dan sahabat dekat pasti berbeda. Ayahnya meninggal sebelum dia menjadi seorang
Muslim. Sedangkan, ibunya tidak pernah membahas masalah ini dengan Mirela. Dia
sepertinya beralasan bahwa selama anaknya bahagia, tidak masalah dengan dia.
Sehingga, sejak memeluk Islam,
hubungan dia dengan ibunya tidak ada masalah. Bahkan, ibunya pernah
mengunjunginya di Palestina dan bermain dengan cucu-cucunya, anak dari Mirela
dan Suleiman.
Baik secara langsung maupun tidak
langsung, ibunya tak pernah menolak keputusannya memeluk Islam. Demikian juga
dengan sikapnya selama ini. Setelah menikah, Mirela memutuskan tinggal di
Palestina. Meskipun dia harus tinggal di bawah pendudukan militer yang keras.
Dia tidak berpikir untuk kembali ke
Rumania, meskipun di negara asalnya hidup akan lebih tenang dan nyaman. Mirela
mengakui bahwa hidup di Palestina, dia melihat banyak pendindasan.
Dilansir Republika.co.id baginya kebebasan tidak ada karena adanya
pembatasan penduduk. Namun, menurut dia, kesabaran dan penderitaan di dunia
akan dibalas di akhirat. Dia percaya bahwa Allah akan memberikan pahala
orang-orang yang sabar dengan surga.
Dia juga meyakinkan wanita Muslim
sesamanya di Palestina dan wilayah Arab umumnya bahwa Islam memiliki segalanya
untuk membuat semua orang bahagia. Sehingga, setiap orang dapat menjalankan
kehidupan dengan tenang. Umat Islam harus percaya diri dengan keyakinannya,
termasuk ajaran Islam yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, bukan berarti Mirela
merendahkan atau meremehkan negara lain atau umat lain. Baginya tidak semua
yang ada di negara Barat buruk. Dia memuji bahwa orang-orang Barat sangat menghargai
waktu dan memiliki hal positif lainnya.
Namun, terkait aspek wanita, terlalu
banyak hal negatif di negara Barat untuk melemahkan nilai wanita. Sehingga,
tidak perlu meniru seluruh kepribadian dan gaya hidup negara Barat seluruhnya.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com