Sangsi AS Terhadap Iran Menyulitkan Alternatif Bagi Minyak India
BINTANGNEWS.com –
Media PressTV berbahasa Inggris
melaporkan,” Duta Besar India untuk AS mengatakan sanksi Amerika terhadap Iran
merugikan negara India yang sulit untuk menggantikan impor minyak Iran.
India
finding it hard to replace Iranian oil: Envoy
Indian
refineries are built according to Iranian crude specifications as are many
refineries in South Korea, Japan and China.
Indian
sources have said the government was looking at ways to resume oil imports from
Iran despite US sanctions which aim to dry up Iranian revenues.
Shringla
said New Delhi hopes Washington will show flexibility on waivers which allowed
eight countries to continue oil imports from Iran, before the Trump
administration halted them.
India
stopped oil imports from Iran after the six-month US waiver for its unilateral
sanctions ended on May 2.
“It
was an important priority for the US and we went along with it. But we also
expect the United States to show similar sensibility when it comes to our
priorities,” Shringla said.
Media India mengutip seorang pejabat
senior pemerintah mengatakan pada Mei bahwa New Delhi "ingin melanjutkan
impor, meskipun kuantum akan terbatas".
Pengumuman itu ketika Menteri Luar
Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengunjungi New Delhi dan dilaporkan meminta
India untuk terus mengambil bagian dari impor minyaknya dari Iran.
Sebelum sanksi, India adalah pembeli
minyak terbesar kedua Iran setelah China, mengambil sekitar 10% pasokannya dari
Republik Islam.
Perdana Menteri India Narendra Modi
telah mendapat serangan oposisi atas kegagalannya untuk menjamin akses
berkelanjutan ke minyak Iran.
"Larangan AS mengekspor minyak
mentah dari Iran ke India, bukankah itu serangan terhadap kedaulatan
India?" Randeep Singh Surjewala, seorang anggota parlemen dari Partai
Kongres dan juru bicara nasional, mengatakan pada bulan April.
State
refiners Indian Oil Corp, Bharat Petroleum Corp, Mangalore Refinery and
Petrochemicals and Hindustan Petroleum Corp were Iran’s oil customers. Between
January and April, they reportedly bought 304,500 barrel per (bpd) of Iranian
oil.
According
to Indian media, New Delhi has told US authorities that it was impossible to
make immediate arrangements for 23.5 million tonnes of oil – the amount
supplied by Iran every year – from an alternative source.
Unlike
India, China and other countries are receiving oil shipments from a larger
number of Iranian tankers than was previously known, The New York Times
reported on Saturday.
At
least 12 Iranian tankers have loaded and delivered oil across Asia and the
Mediterranean since May 2, the paper said.
China terus menjadi pembeli minyak
Iran terbesar bahkan ketika pemerintahan Trump mulai mengintensifkan penegakan
sanksi untuk mencoba mengakhiri ekspor ke pusat kekuatan Asia.
Bulan lalu, AS mengumumkan sanksi
terhadap perusahaan milik negara China Zhuhai Zhenrong karena melanjutkan
pembelian minyak dari Iran.
Perusahaan, bagaimanapun, sudah di
bawah sanksi AS untuk memasok bensin ke Iran pada 2012 dan memiliki sedikit
paparan di luar negeri.
Sanksi Iran telah menambahkan garis
patahan lain untuk hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing di
tengah meningkatnya perang dagang yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump.***
Continue
to follow the World Resources on twitter
@ bintangnews.com
Editing:
T.Bintang
Source: Presstv.com