Din: Sangat Keterlaluan Jika Kalimat Tauhid Jadi Bahan Hoaks
BINTANGNEWS.com – Ketua
Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyayangkan
adanya oknum yang mengedit video pengeroyokan yang dilakukan Bobotoh dengan
tambahan kalimat tauhid. Din menilai penambahaman kalimat tauhid yang identik
dengan agama Islam sangat keterlaluan.
Sebab menurut dia, penambahan kalimat
tauhid dalam video tindakan kekerasan yang menyebabkan satu orang pendukung
Persija Jakarta meninggal itu, menyinggung agama Islam. "Itu menyinggung
agama yang memiliki kalimat itu," ujarnya yang dikutif Republika.co.id.
Terlepas dari adanya penambahan
kalimat tauhid pada video kekerasan itu, Din menilai video kekerasan tersebut
juga sangat memprihatinkan. Sebeb, kekerasan terjadi di dunia olahraga
Indonesia.
Din menyayangkan fanatisme terhadap
kelompok atau tim malah membuat seseorang melakukan tindakan brutal. Ia
menegaskan menghilangkan nyawa seseorang itu dilarang oleh agama apapun.
"Jangan sampai isu dikembangkan,
itu seolah ada kaitan agama," tutur dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa
Barat, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, membantah adanya suara kalimat tauhid dalam
insiden pengeroyokan suporter Persija, Haringga Sirila. Menurut dia, tidak ada
kalimat tauhid yang digunakan para tersangka.
"Yang jelas itu perubahan, itu
jelas editing,” kata Trunoyudo melalui sambungan telepon, Selasa (25/9).
Ia mengaku berani mengatakan hal
tersebut karena polisi memiliki rekaman asli pada saat peristiwa pengeroyokan
terjadi. Sehingga, ia menegaskan bahwa rekaman yang kemudian dibumbui suara
kalimat tauhid tersebut jelas bukan video asli.
“Karena kita ada aslinya, kita juga
sudah lakukan proses pemeriksaan tersangka dan saksi, detailnya di HP yang kami
jadikan alat bukti,” ujar dia.
.(bin)