Kesepian Bisa Menyebabkan Penyakit Pikun
BINTANGNEWS.com – Di
antara beragam faktor risiko munculnya demensia, merasa kesepian adalah salah
satunya. Kesepian yang dimaksud merasa tidak diperhatikan.
Kondisi ini dialami seorang dengan
demensia bernama Suwarti (79). Putra Suwarti, Gerry Saleh berkisah kalau
ibundanya terdiagnosa menderita penyakit Alzheimer pada usia 72 tahun, tak lama
sejak ditinggal wafat sang suami--ayah Gerry.
"Makin lama, Alzheimer nya makin
jelas. Mulai kelihatan tahun 2011. Pemicunya psikologis, saat ayah saya
meninggal. Jadi ada seperti sisi traumatis kehilangan, kesepian yang membuat
dia merasa ada di dunia berbeda," tutur Gerry.
Demensia, mengutip dari laman
Alzheimer Indonesia, menggambarkan serangkaian gejala seperti kehilangan
memori, perubahan suasana hati, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah hingga
bahasa. Kondisi ini terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit
semisal Alzheimer dan serangkaian stroke.
Yuda mengatakan, khusus untuk penyakit
Alzheimer, penderita biasanya terlebih dulu gangguan kognitif seperti lupa
menyimpan barang. Perlahan, penderita juga mengalami gangguan perilaku misalnya
mudah marah.
"Penyakit Alzheimer kan
sebetulnya gangguan kognitif dan juga perilaku. Awalnya gangguan kognitif dulu,
lupa-lupa, nyimpen barang lupa. Tetapi lambat laun atau 3-4 tahun kemudian, itu
bisa gangguan perilaku. Ngamuk enggak pada tempatnya, emosi, halusinasi,"
kata dia yang dikutif Republika.co.id.
"Pada masa tahap awal gangguan
kognitif, apalagi pada orangtua, dianggap biasa, sehingga datangnya (periksa)
saat pasien sudah mengalami gangguan perilaku. Padahal kalau sudah gangguan
perilaku, itu terlambat sekali," sambung Yuda.(bin)