BINTANGNEWS.com – Kapolri Jenderal
Polisi Tito Karnavian mengatakan, tantangan tugas kepolisian ke depan akan
makin banyak dipengaruhi oleh berbagai potensi gangguan keamanan sebagai akibat
dari perkembangan teknologi, seperti kejahatan siber lintas negara atau
transnasional. Hal itu disampaikannya dalam Sidang Umum Interpol Ke-87 di
Dubai, Uni Emirat Arab.
Faktor lain yang tidak kalah
penting adalah kemampuan membangun jaringan, berkomunikasi, berkoordinasi, dan
bekerja sama dengan aparat penegak hukum dari berbagai negara di dunia.
Selain itu, Kapolri Tito
menceritakan pengalaman dan strategi yang diterapkan dalam menghadapi tantangan
polisi pada era modern, yakni salah satunya dengan mengembangkan inovasi
berbasis teknologi dalam aktivitas kepolisian yang dilaksanakan oleh Polri.
Ia menyebutkan pengembangan
teknologi digital forensik, teknologi berbasis IT dalam penegakan hukum, dan
teknologi berbasis IT dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian,
Kapolri menilai peran penting Interpol sebagai lembaga koordinatif bagi
institusi kepolisian negara-negara di dunia.
Menurutnya, Polri bisa berhasil
menegakkan hukum terhadap kejahatan transnasional berkat dukungan Interpol.
Kapolri mengatakan bahwa Interpol telah mempermudah dan mendukung keberhasilan
Polri dalam melaksanakan penegakan hukum berbagai kejahatan lintas
negara/transnasional.
Dalam kesempatan tersebut, Tito
yang dikutif Republika.co.id
mengatakan bahwa pihaknya senang karena banyak institusi kepolisian di berbagai
negara yang mengadopsi pemikiran dan gagasannya, terutama dalam penanggulangan
dan pencegahan terhadap kejahatan terorisme.
Salah satu yang paling fenomenal
dan mendapatkan pengakuan global adalah keberhasilan penerapan strategi
pendekatan lunak dan pendekatan keras secara simultan dalam penanggulangan
terorisme di Indonesia. Kini, kata dia, institusi Polri telah diakui sebagai
salah satu praktik manajemen pemolisian terbaik di dunia.***
.(bin)
Ikuti Terus Sumber
Informasi Dunia di Twitter @Bintangnews.com