Pentagon Diminta Siapkan Opsi Militer untuk Serang Iran
BINTANGNEWS.com –
Gedung Putih dilaporkan meminta Pentagon menyiapkan opsi militer untuk
menyerang Iran. Laporan dari The Wall Street Journal itu menyebut permintaan
disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton.
Tak ada yang terluka dalam insiden
serangan mortir saat itu. Namun, peristiwa mendorong Washington untuk membahas
kemungkinan respons militer.
"Itu benar-benar mengguncang
orang," kata seorang pejabat senior Gedung Putih yang dikutip WSJ.
"Orang-orang kaget. Sungguh membingungkan betapa gagahnya mereka mengenai
hantaman Iran," lanjut pejabat itu.
Belum jelas apakah Presiden AS Donald
Trump mengetahui permintaan Bolton atau apakah ada rencana konkret yang diambil
untuk serangan terhadap Iran, namun menurut pejabat itu, Pentagon setuju untuk
mengembangkan serangkaian opsi untuk menyerang Iran.
Bolton, seorang pendukung kuat invasi
Irak selama pemerintahan George W. Bush, telah lama mengambil salah satu garis
paling keras terhadap Iran. Dia bahkan telah secara terbuka mendukung gagasan
perubahan rezim di Teheran.
Seorang juru bicara Gedung Putih belum
bersedia menjawab permintaan komentar dari CNBC terkait laporan tersebut.
Garrett Marquis, juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan kepada WSJ;
"Kami terus meninjau status personel kami setelah upaya serangan terhadap
kedutaan kami di Baghdad dan konsulat Basra kami, dan kami akan
mempertimbangkan berbagai opsi untuk menjaga keselamatan mereka dan kepentingan
kami."
Sementara itu yang dilansir Sindonews, dalam serangkaian wawancara
selama akhir pekan, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel Gadi Eisenkot
mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa Israel telah melakukan ribuan
serangan terhadap target militer Iran dan proksinya di Suriah. Serangan
terhadap target Iran memang telah disahkan oleh kabinet keamanan Israel pada
tahun 2017.
"Kami melihat perubahan
signifikan dalam strategi Iran. Visi mereka adalah untuk memiliki pengaruh
signifikan di Suriah dengan membangun kekuatan hingga 100.000 petempur Syiah
dari Pakistan, Afghanistan dan Irak. Mereka membangun pangkalan intelijen dan
pangkalan angkatan udara di setiap (wilayah) Suriah," katanya dalam
wawancaranya dengan New York Times.
Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu membahas masalah itu pada hari Minggu pagi dan mengatakan bahwa
Israel telah melakukan banyak serangan terhadap target Iran dan Hizbullah. Dia
juga membenarkan laporan tentang serangan udara Israel di Damaskus, Suriah,
pada Jumat malam.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com