Mbak Tutut: Wanita Ini Masih Mau Perjuangkan Program Soeharto
BINTANGNEWS.com –
Partai Berkarya membuka kesempatan kepada semua anak bangsa, termasuk
penyandang disabilitas, untuk berpolitik. Salah satunya Sapto Yuli Isminarti,
wanita penyandang disabilitas asal Malang.
"Mbak Tutut yang selalu memberi
dorongan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk berkarya," kata
Sapto Yuli di Jakarta, Jumat 22 Maret 2019.
Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak
Tutut memberi dorongan kepada Yuli untuk bertarung memperebutkan kursi DPRD
Kabupaten Malang.
Diketahui, Yuli lahir dari keluarga
miskin, dan dia bersyukur pernah hidup dalam jerat kemiskinan. Ia berusaha
keras keluar dari kemiskinan dengan menjadi produsen hijab dan kerudung.
"Dari era Presiden Soeharto
sampai saat ini masalah terbesar bangsa adalah kemiskinan. Keluarga saya juga
saya miskin, dan saya bisa keluar dari kemiskinan," kata dia.
Menurut Yuli, upaya keluar dari
kemiskinan dimulai dengan berkarya, mendesain hijab dan kerudung, serta
memproduksinya. Ia memenangkan banyak order pengadaan hijab, kerudung, t-shirt
dan jaket dari berbagai organisasi.
"Penyandang difabel miskin itu
pasti terpinggirkan, tapi jika punya semangat dan kemauan berkarya siapa pun
bisa keluar dari kemiskinan," katanya.
Yuli memimpikan difabel di Indonesia
memperlihatkan karya di bidang apa saja. Di sisi lain, pemerintah lebih peduli
pada kaum difabel.
"Negeri kita sudah mulai ramah
kepada kaum difabel, terutama di kota besar. Namun dibanding negara lain,
Indonesia masih tertinggal," tuturnya.
Sementara itu, keinginan dia maju
menjadi caleg antara lain meniru program pemberdayaan masyarakat yang
dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yakni kelompok pendengar,
pembaca, dan pemirsa (Kelompencapir) yang tak lain kegiatan pertemuan untuk
petani dan nelayan di Indonesia.
"Saat itu, saya berkunjung ke
daerah-daerah mengajarkan penyandang disabilitas berwirausaha. Saya katakan
kepada rekan sesama disabilitas, jika saya bisa berwirausaha kalian juga
bisa," katanya yang dikutif Viva.co.id.
Menurut Sapto Yuli, keinginan terbesar
dalam hidupnya adalah memperjuangkan program.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com