Siti Aisyah: 'Saya Sempat Merasa, Hidup Saya Hanya Sampai di Sini'
BINTANGNEWS.com –
Sebelum dibebaskan, Siti Aisyah, perempuan warga Indonesia yang dituduh
membunuh Kim Jong-Nam - saudara tiri pemimpin Korut, Kim Jong-nam - sempat
berpikir bahwa hidupnya akan segera berakhir.
Wawancara berlangsung di gedung Kemenlu
setelah Siti Aisyah dan keluarganya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana
Merdeka pada Selasa pagi.
Dalam hukum yang berlaku Malaysia,
Siti Aisyah dapat diancam hukuman mati apabila terbukti terlibat pembunuhan
berencana.
Bersama seorang warga Vietnam, Doan
Thi Huong, Siti Aisyah dituduh membunuh Kim Jong-nam dengan mengusapkan zat
beracun VX pada wajah cucu pendiri Korea Utara itu saat dia tengah menunggu
pesawat udara di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Februari 2017 lalu.
Siti dan Doan sejak awal mengatakan
bahwa mereka dijebak untuk melakukan pembunuhan itu, karena setahu mereka, hal
itu sekadar lucu-lucan untuk acara kelakar di televisi.
Untuk acara tersebut, mereka mengaku
dibayar orang yang mirip 'orang Jepang atau Korea', sebesar RM400 atau sekitar
Rp1,2 juta.
"Saya tidak terlibat dan saya
tidak terpikir saya terlibat sampai sejauh itu," kata Aisyah kepada BBC News Indonesia.
Para agen rahasia Korea Utara diduga
memperdaya kedua perempuan itu untuk melancarkan serangan yang menghebohkan
dunia itu.
Sejauh ini Pyongyang menyangkal
keterlibatan mereka.
Selain Siti dan Doan, terdapat empat
warga Korea Utara yang diyakini terlibat.
Kepolisian Malaysia berupaya melacak
mereka, namun mereka diduga telah melarikan diri dari Malaysia sesaat setelah
pembunuhan berlangsung.
Namun dalam perjalanannya, Siti Aisyah
akhirnya dibebaskan dari tuntutan oleh kejaksaan Malaysia, namun ini tidak
berlaku untuk terdakwa asal Vietnam, Doan Thi Huong.
Apa komentar Aisyah terhadap Doan Thi
Hoang? Bagaimana komentarnya terhadap pria yang merekrutnya dalam kasus
pembunuhan ini? Simak petikan wawancaranya berikut ini:
"Sekarang saya lega, bahagia,
bisa pulang ke Tanah Air, Indonesia," ungkapnya dengan nada pelan saat
ditanya apa yang ada di benaknya ketika dia mendengar pengadilan Malaysia
membebaskannya dari tuntutan.
Bagaimana perasaan Anda ketika belum
ada putusan bebas?
(Berpikir agak lama). Perasaan sedih,
jauh dari keluarga.
Apakah Anda sebelumnya sudah berpikir
bakal bebas?
Membayangkan itu ada, tapi saya tidak
membayangkan bisa secepat ini. Maksudnya, tak terbayang tiba-tiba kayak gini.
Nggak pernah membayangkan.
Yang pasti saya dituduh terlibat
pembunuhan, dan menurut saya, semua orang berpikir bahwa saya akan dihukum
berat. Saya rasa, saya sempat berpikir, apakah sampai di sini kehidupan saya.
Tapi di sisi lain apa membuat Anda yakin
bakal bebas dari tuntutan?
Yang meyakinkan saya pengacara saya,
dan dukungan dari KBRI, Menteri Luar Negeri, yang memberi keyakinan dan
dukungan.
Dalam perjalanan kasus ini, seperti
diberitakan media nasional dan internasional, Anda sejak awal menyatakan tidak
terlibat.
Saya tidak terlibat. dan saya tidak
terpikir, saya terlibat sampai sejauh itu.
Masyarakat Vietnam meminta agar
terdakwa Doan Thi Huong dibebaskan pula dari tuntutan pembunuhan ini. Anda
kenal baik Doan?
Saya kenal baik di masa tahanan di
Malaysia. Saya berteman, saya berkomunikasi dengan dia.
Sebelumnya apakah Anda kenal baik dia?
Saya kenalnya di penjara, sebelumnya
tidak kenal.
Nah, tentang orang yang dilaporkan
merekrut telah Anda terkait kasus pembunuhan ini. Siapa yang merekrut Anda?
Kalau sampai ngomong ke sana, saya
nggak bisa menjawab.
Apakah Kejaksaan Malaysia menjelaskan
apa yang menjadi alasan pembebasan Anda?
Dia cabut tuntutan pembebasan saya
atas dasar... dan pengacara sudah menjelaskan, tetapi saya kurang mengerti
masalah hukum.
Sejak kapan Anda bekerja di Malaysia?
Saya masuk (Malaysia) tahun 2015.
Anda bekerja sebagai apa?
Saya tidak mau masuk ke situ dulu.
Apa yang membuat Anda berangkat dan
bekerja di Malaysia?
Saya tidak bisa jawab.
Setelah kembali ke Indonesia, bertemu
keluarga dan bahkan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo, apa bisa Anda
katakan?
Terima kasih kepada bapak Presiden
Joko Widodo, terima kasih masyarakat Indonesia yang mendoakan saya, terima
kasih kepada menteri-menteri yang membela saya sehingga saya bisa kembali ke
Indonesia.
Bagaimana awal mula Anda kenal dengan
orang yang bermuka seperti Korea atau Jepang yang diduga terlibat pembunuhan
Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut itu?
Itu saya no comment.
Dilansir BBC Indonesia Apa yang bisa Anda katakan ketika masyarakat Vietnam
juga meminta agar Doan Thi Huong, terdakwa kasus pembunuhan kakak tiri Kim
jong-Un juga dibebaskan?
Saya doakan mudah-mudahan Doan
secepatnya menyusul (dibebaskan) seperti saya.
Apa yang Anda bincangkan dengan Doan
Thi Huong saat bertemu di tahanan?
Setiap bertemu Doan, saya tidak
membahas pasal masalah kita.
Anda satu sel dengan dia?
Tidak satu sel. Beda sel. Kadang kita
sekali seminggu kita dikeluarkan dari tahanan, keluar jalan-jalan, dan saya akan
ketemu dia. Tanya apa kabar.
Dan dia menyatakan tidak terkait kasus
ini?
(Terdiam lama). Saya tidak bisa
menjawab, tapi saya doakan teman saya, mudah-mudahan secepatnya menyusul
pulang.
Seperti sering Anda utarakan sejak
awal, di dalam sidang,Aanda menyatakan bersikukuh tidak terlibat dalam kasus
pembunuhan kakak tiri pemimpin Korut?
Ya. Saya tidak mau ke sana dulu.
Jika ada kesempatan, Anda ingin kembali
ke Malaysia untuk bekerja?
Saya nggak kepikir ke sana lagi.
Dalam jangka dekat, apa yang akan Anda
kerjakan?
Saya rasa saya mau istirahat, stop
activity, kalau bisa. (Aisyah tertawa pelan)
Ada nazar yang ingin dilakukan?
Nazar? Itu pribadi saya yang tahu
(tersenyum).
.(bin)