Kembali Tantangan Umat Islam Datang dari Bulgaria
BINTANGNEWS.com –
Pada Jumat, 20 Mei 2001, umat Islam yang sedang menunaikan ibadah shalat Jumat
di Masjid Agung Banya Bashi, Sofia, diserang dengan lemparan batu oleh pendukung Partai Ataka, yang dikenal sangat
anti-Islam.
Umat Islam di Bulgaria pun mengecam
aksi brutal itu. Wali Kota Sofia waktu, Yordanka Fandukova, mengingatkan agar
setiap warganya untuk menaati hukum dan aturan yang berlaku. Islam adalah agama
yang diakui dan dilindungi oleh konstitusi Bulgaria, cetusnya.
Meski begitu, kalangan Islam menilai
pemerintah lamban merespons aksi penyerangan terhadap kaum Muslim itu. Sepekan
setelah aksi penyerangan, parlemen Bulgaria mengutuk aksi brutal pendukung
Partai Ataka yang menyerang umat Islam ketika shalat di luar masjid.
Seluruh anggota parlemen, kecuali
wakil dari Partai Ataka, menyebut tindakan brutal yang menyerang umat Islam itu
sebagai sebuah ‘ancaman bagi keamanan nasional’. Betapa tidak. Jumlah umat
Islam mencapai 25 persen dari total populasi. Sebuah kekuatan yang tak boleh
diremehkan. Parlemen Bulgaria juga akan melakukan investigasi internal terhadap
kasus ini.
Jaksa Agung, Nikolay Kokinov, berjanji
akan mempertimbangkan dan mengkaji pelarangan partai itu. Hal itu diungkapkan
Kokinov setelah mendapat desakan dari para ulama dan tokoh Muslim agar Partai
Ataka dinyatakan sebagai partai terlarang karena telah menyebarkan permusuhan.
Selain menyerang jamaah, para
pendukung Partai Ataka juga memprotes pengeras suara di Masjid Banya Bashi yang
merupakan satu-satunya masjid di ibu kota Bulgaria itu. Suara azan yang
dikumandangkan lewat pengeras suara dinilai pendukung Partai Ataka telah
menimbulkan kebisingan.
Imam Masjid Banya Bashi, Mustafa
Hadji, pun merespons keberatan dari kalangan yang anti-Islam itu. Pengelola
Masjid Banya Bashi pun terpaksa harus menurunkan dua pengeras suara dan
mengecilkan pengeras suara yang tersisa. Keputusan untuk menurunkan volume
pengeras suara masjid itu ditetapkan setelah Wali Kota Sofia, Yordanka
Fandukova, serta Menteri Dalam Negeri, Tsvetan Tsvetanov, bertemu dengan Imam
Masjid Banya Bashi.
Membutuhkan
Masjid Baru
Saat ini, umat Muslim yang menetap di
Kota Sofia tengah mendambakan hadirnya masjid yang baru. Menurut Sekretaris
Jenderal Mulim Bulgaria, Hyussein Hafuzov, bangunan Masjid Banya Bashi – satu-satunya tempat
ibadah umat Islam di ibu kota Bulgaria – sudah tak mampu lagi menampung jamaah,
terutama ketika hari Jumat dan hari-hari raya keislaman.
Sehingga, kata Hafuzov, umat Islam
meminta agar Pemerintah Kota Sofia mendukung pembangunan masjid kedua bagi umat
Islam di kota itu. Saat ini, kata dia, setiap hari Jumat, Masjid Banya Bashi
dipenuhi sekitar 1.500 jamaah. Lantaran tak tertampung, akhirnya banyak jamaah
yang terpaksa shalat di luar masjid dan pinggir jalan.
Menurut sumber Republika.co.id ini karena ruangan masjid tak mampu menampung
seluruh jamaah, ungkap Hafuzov. Tokoh Muslim Bulgaria mengimbau agar umat Islam
tak terprovokasi dengan serangan yang dilakukan para pendukung partai yang
anti-Islam. Selain membutuhkan bangunan masjid yang baru, umat Islam di
Bulgaria juga mendambakan hadirnya madrasah-madrasah yang dapat mendidik
anak-anak mereka sesuai ajaran Islam. N."(bin)