ISIS Paksa Gadis Yazidi Umur 11 Tahun Jadi Pengantin
![]() |
Add caption |
BINTANGNEWS.com – Azima,
16, baru diselamatkan beberapa hari lalu setelah diculik sekitar lima tahun
oleh kelompok Islamic State atau ISIS di Irak. Dia diculik dan dipaksa menjadi
pengantin yang bersanding dengan militan kelompok ekstremis itu ketika usianya
baru 11 tahun.
Ketika "kekhalifahan" ISIS di
Irak dan Suriah runtuh, remaja Yazidi itu melawan instingnya untuk melarikan
diri dan tetap tinggal untuk membantu anak-anak yang ketakutan, meskipun dia
sendiri belum keluar dari derita masa kecilnya.
Azima sekarang di rumah aman di
Suriah—sebelumnya berada di sebuah kamp pengungsi dengan para wanita ISIS. Para
wanita itu bisa saja membunuhnya jika mereka tahu Azima adalah remaja Yazidi.
Dia bersama dengan ribuan warga Yazidi
lainnya jadi target kebrutalan ISIS saat kelompok ekstremis itu menyerbu
Sinjar, Irak utara, pada 2014.
Lima tahun kemudian, dia dibawa ISIS
ke benteng terakhir mereka di Baghouz sebelum akhirnya wilayah itu direbut
Pasukan Demokrat Suriah (SDF). Penyelamat Azima adalah SDF.
Namun yang dilansir Sindonews dalam kebingungan dan
kurangnya sistem pemrosesan, Azima—seperti korban penculikan ISIS
lainnya—digabungkan ke dalam kamp yang sama dengan orang-orang yang dicurigai
sebagai wanita dan anak-anak militan ISIS.
"Saya berada di Baghouz ketika
serangan terakhir datang dan entah bagaimana, bersama dengan anak-anak ISIS
lainnya dan keluarga tempat saya menikah, kami melarikan diri," katanya,
seperti dikutip Mirror, Kamis (20/6/2019).
"Kami dibawa ke kamp SDF bersama
ribuan wanita lainnya. Saya sangat ketakutan karena mereka bisa membunuh saya
ketika saya tidak lagi dilindungi oleh keluarga ISIS yang pernah bersama
saya," ujarnya.
"Ada lima anak ISIS yang saya
rawat. Saya tidak ingin meninggalkan mereka karena mereka terlalu muda.
Akhirnya, saya menemukan seseorang yang bisa menjaga anak-anak itu,"
paparnya.
"Baru pada saat itulah saya dapat
menemukan komandan kamp dan dengan diam-diam memberi tahu dia bahwa saya adalah
seorang Yazidi yang diculik oleh ISIS bertahun-tahun yang lalu dan saya ingin
pulang kepada keluarga saya."
Azima akhirnya diselundupkan keluar
dan dibawa ke rumah persembunyian di timur laut Suriah, tempat dia berbicara
kepada media.
Dia tidak bisa memaksa dirinya untuk
berbicara tentang "suami"-nya, seorang militan ISIS asal Azerbaijan
yang berusia 19 tahun. Militan itulah yang memaksanya menikah di usia 11 tahun.
Dia mengatakan bahwa dia selamat dari
penahanan lima tahun karena ada keluarga militan ISIS yang merawatnya.
"Saya adalah salah satu yang
beruntung. Menikahinya berarti saya tidak berpapasan dengan para militan. Saya
selamat. Sekarang, saya hanya ingin pulang. Sudah lima tahun sejak saya melihat
keluarga saya, mereka yang masih hidup," ujarnya.
Saat desanya diserbu ISIS, Azima, ibu
dan saudara perempuannya dibawa ke Mosul, Irak utara, dan kemudian mereka
dipisahkan.
Kemudian, Azima dibawa ke markas besar
ISIS di Raqqa, Suriah utara. Ketika basis kelompok itu runtuh tahun 2017, dia
pergi ke Baghouz. Ayahnya dan dua saudara lelakinya yang terjebak di Irak
utara, tidak dapat menghubunginya. Tapi untuk saat ini Azima aman di rumah
wanita Yazidi, Zahoura Qado.
Zahoura, yang berusia 50-an tahun,
mengatakan; “Kami telah menyelamatkan begitu banyak ratusan anak-anak dan
wanita Yazidi di sini."
“Mereka kelaparan, sangat ketakutan
dan trauma. Mereka mengalami patah lengan karena dipukuli, anak-anak menangis
di malam hari, mengompol akibat dari mimpi buruk," ujarnya.***
.(bin)
Ikuti Terus Sumber Infomasi Dunia Di
Twitter @Bintangnews.Com