Peluncuran Rudal Korut adalah Peringatan Bagi Korsel
BINTANGNEWS.com – Korea
Utara (Korut) mengatakan, rudal balistik yang diluncurkan pada Kamis (25/7)
lalu merupakan peringatan bagi Korea Selatan (Korsel) untuk berhenti mengimpor
senjata, dan melakukan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS).
Pemimpin Korut Kim Jong-un menyaksikan uji coba rudal balisktik jarak pendek
tersebut secara langsung.
Dalam pernyataan publik, Pyongyang
telah menunjukkan rasa kekecewaan bahwa Korsel belum menindaklanjuti kerja sama
ekonomi maupun perjanjian damai seperti yang telah dijanjikan. Korsel justru
mengimpor pesawat tempur siluman F-35 dan melakukan latihan militer gabungan
bersama AS.
Laporan KCNA tidak menyebutkan bahwa
uji coba rudal tersebut bertujuan untuk menekan AS maupun Presiden Donald
Trump. Tetapi, Kim mengkritik pihak berwenang Korsel karena telah melakukan
latihan militer gabungan, yang dijanjikan oleh Trump akan berakhir setelah
pertemuannya dengan Kim pada Juni 2018.
Surat kabar pemerintah Korut, Rodong
Sinmun menunjukkan foto-foto peluncuran rudal tersebut. Kim menyaksikan
peluncuran rudal balistik itu melalui teropong, sambil tersenyum dan bertepuk
tangan dengan para pejabat lain yang mendampinginya.
Kim mengatakan, uji coba rudal
tersebut adalah peringatan serius bagi Korsel. Dia menuding Korsel telah
melakukan transaksi ganda karena mereka mendukung perdamaian, namun secara
bersamaan mengimpor senjata baru dan melakukan latihan militer.
"Pemimpin Korea Selatan harus
menghentikan tindakan bunuh diri dan tidak boleh membuat kesalahan dengan
mengabaikan peringatan itu," kata Kim.
Kim mengaku puas dengan respons cepat
dan lintasan senjata rudal yang rendah. Menurutnya, hal ini akan mempersulit
penyadapan.
Korut menuduh Washington telah
melanggar janji tersebut, dan berencana mengadakan latihan militer bersama
Korut pada bulan depan. Managing Director di 38 North, sebuah proyek yang
mempelajari Korut, Jenny Town yang dikutif Republika.co.id
mengatakan, pernyataan Korut sangat jelas diarahkan kepada Seoul dan juga
mengirimkan sinyal ke Washington.
"Pada tingkat tertentu, Korut
memberikan tekanan maksimum pada Korsel dan AS," ujar Town.
Seorang peneliti rudal di James Martin
Center for Nonproliferation Studies (CNS), Jeffrey Lewis mengatakan,
berdasarkan foto-foto yang dirilis oleh Korut, rudal balistik yang diluncurkan
pada hari Kamis serupa dengan rudal yang ditembakkan pada Mei lalu. Lewis
mengatakan, dalam uji coba pada Kamis, salah satu rudal terbang lebih jauh. Hal
itu menunjukkan kemungkinan bahwa Korut telah membuat beberapa modifikasi.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Infomasi Dunia Di Twitter @Bintangnews.Com