Zaid al-Khail Laki-Laki Penunggang Kuda
BINTANGNEWS.com – Orangnya
tinggi, tampan, dan dikenal sebagai seorang penunggang kuda yang lihai. Tidak
hanya tangkas menunggang kuda, dia juga mahir memanah. Bidikannya jarang
meleset. Lebih dari itu, dia juga jago berperang. Namanya Zaid al-Khail (sang
penunggang kuda).
Besok paginya, Zaid kaget karena
seluruh unta-untanya sudah raib entah ke mana. Segera dia menaiki kudanya dan
memburu pencurinya. Menjelang tengah hari,
Zaid sudah dapat menemukan pencurinya. Dari jarak yang cukup untuk
memanah, dia berseru, "Menyerahlah, atau Anda akan saya panah. Lihat pada
tali unta jantan itu ada tiga buhul. Perhatikan saya akan panah buhul itu satu
per satu."
Suara Zaid berhenti, disusul oleh
kelabat tiga anak panah secara berturut-turut, tepat mengenai tiga buhul itu
satu per satu. Melihat keahlian penunggang kuda itu memanah, pencuri itu
menyerah. Si pencuri, seorang laki-laki dari Bani 'Amir, menceritakan bahwa dia
sudah melakukan perjalanan tujuh hari tujuh malam mencari kehidupan untuk
keluarganya yang ditinggalkan di Hirah-sebuah kota di Irak terletak antara
Nejed dan Kufah. Negerinya sedang dilanda kemarau panjang sehingga tanaman dan
ternak binasa. Mereka terancam mati kelaparan.
Setelah mengetahui kisah laki-laki
dari Bani 'Amir tadi, Zaid berkata, "Unta-unta ini bukan milikku,
melainkan milik saudara perempuanku. Seandainya unta-unta ini milikku, akan
kuberikan semuanya kepadamu. Tunggulah dua atau tiga hari lagi, akan ada
peperangan dengan Bani Numair."
Setelah peperangan dengan Bani Numair,
Zaid mendapatkan rampasan perang hampir 100 ekor unta dan semuanya diberikan
kepada laki-laki dari Bani 'Amir tadi.Ketika mendengar kedatangan Nabi di
Madinah-waktu itu masih bernama Yatsrib- Zaid tertarik dan mengajak beberapa
pemuka kaumnya dari Bani Thayy untuk menemui beliau.
Sesampainya di Madinah, Nabi sedang
berkhutbah di dalam masjid. Mereka masuk dan dapat mendengarkan pesan-pesan
Nabi secara jelas. Zaid kagum mendengarkan pesan Rasulullah dan takjub melihat
kaum Muslimin mendengarkannya dengan penuh perhatian. Rupanya hidayah Allah
langsung menggapainya.
Selesai Nabi berkhutbah, Zaid datang
menghadap dan langsung berseru dengan suara lantang: "Ya Muhammad, aku
bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi engkau adalah
utusan-Nya". Rasulullah menoleh kepadanya. "Siapa engkau?" sapa
Nabi. "Saya Zaid al-Khail putra al-Muhallil." Nabi bersabda,
"Sekarang engkau adalah Zaid al-Khair, bukan lagi Zaid al-Khail. Segala
puji bagi Allah yang telah membawamu ke sini dan melunakkan hatimu menerima
Islam." Sejak itu, Zaid sang penunggang kuda terkenal dengan nama Zaid
sang penyuka kebaikan.
Nabi pernah berkata kepadanya,
"Wahai Zaid, dalam dirimu terdapat dua sifat yang disukai Allah dan
Rasul-Nya." "Apa itu wahai Rasulullah?" tanya Zaid. "Sabar
dan penyantun," jawab Nabi.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Infomasi Dunia Di Twitter @Bintangnews.Com