Kembali Korban Wabah Virus Ebola di Kongo Mencapai 2000 Orang Meninggal
BINTANGNEWS.com – Data
Pemerintah menunjukkan korban meninggal dari wabah ebola selama setahun dari
Republik Demokratik Kongo (DRC) telah naik di atas 2.000, Jumat (30/8).
"Agar perawatan berhasil, orang
perlu mempercayai mereka dan staf medis yang memberikannya. Ini akan
membutuhkan waktu, sumber daya dan banyak kerja keras," kata Federasi
Palang Merah Internasional dalam sebuah pernyataan.
Wabah ini merupakan ebola ke-10 Kongo.
Tetapi ini menjadi yang pertama di provinsi berbukit dengan hutan lebat di Kivu
Utara dan Ituri, tempat kekerasan yang dipimpin milisi dan pembunuhan etnis
telah merusak keamanan di daerah-daerah tertentu.
Data pemerintah menunjukkan kematian
ebola mencapai 2.006 dan kasusnya hingga 3.004. Sebelumnya pada Agustus, pihak
berwenang datang dengan perjuangan mereka untuk mengendalikan penyebaran
penyakit.
Petugas kesehatan mengonfirmasi kasus
pertama di provinsi Kivu Selatan pada 16 Agustus. Setelah itu, seorang wanita
tertular virus di wilayah terpencil yang dikuasai milisi di Kivu Utara, ratusan
kilometer jauhnya dari kasus-kasus lain yang diketahui.
"Kami berjuang bersama dengan
semua mitra di lapangan untuk menjangkau orang, untuk menghubungi kontak, untuk
mengidentifikasi kasus sedini mungkin," kata juru bicara Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Christian Lindmeier.
Dilansir Republika.co.id, pekan lalu, WHO menyuarakan keprihatinan tentang
meluasnya jangkauan geografis penyakit in. Kemudian membenarkan virus itu belum
menjangkau di kota utama Goma, setelah empat kasus tercatat di sana pada Juli
dan awal Agustus.
"Dua ribu kematian berarti ada
masalah. Kita perlu mencapai titik di mana kita menolak ebola mengatakan tidak,
dan memberantasnya secara definitif," kata
seorang warga Goma, Timothee Buliga.
Uganda menyatakan pada Jumat seorang
gadis muda yang dites positif untuk Ebola setelah melintasi perbatasan, akan
dikirim kembali ke Kongo untuk perawatan. Kasus keempat dari Kongo.
Wabah ebola pada 2013-2016 di Afrika
Barat memang jauh lebih mematikan daripada wabah saat ini. Lebih dari 11.300
orang meninggal saat itu dari 28 ribu korban yang terinfeksi.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com