Liga Arab Minta Dunia Lindungi Al-Aqsha dari Israel
BINTANGNEWS.com –
Liga Arab menyerukan komunitas internasional turun tangan untuk menghentikan
agresi Israel terhadap Masjid Al-Aqsha. Situs suci ketiga umat Islam itu
dinilai membutuhkan perlindungan.
"Kejahatan keji ini masih
berlangsung terhadap tempat-tempat suci rakyat Palestina dan negara-negara Arab
serta Islam yang melanggar prinsip-prinsip dan norma-norma hukum
internasional," kata Abu Ali, dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.
Oleh sebab itu, Liga Arab mendesak
komunitas internasional memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap
Al-Aqsha. Ia pun meminta agar hukum dan resolusi internasional yang relevan
segera diterapkan.
Otoritas Palestina telah mengatakan
upaya Israel mengubah status quo Yerusalem, termasuk situs-situs suci di sana,
meningkat. Upaya tersebut dipimpin partai-partai sayap kanan Israel di bawah
kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Palestina mengungkapkan, di bawah
pemerintahan Netanyahu, Israel telah melaksanakan proyek Yahudi di Yerusalem.
Tujuan dari proyek itu tak hanya bertujuan mengubah komposisi demografi, tapi
juga status quo kota suci tersebut.
“Kampanye Yudaisasi ini telah
meningkat dalam terang dukungan Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya
dan tidak terbatas,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah
pernyataan pada Ahad (18/8), dikutip laman Middle East Monitor.
Sebelumnya Palestina telah mengecam
seruan Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan untuk mengubah status quo
Masjid Al-Aqsha. Palestina menilai, seruan tersebut dapat memicu pertikaian di
kawasan.
“Kami mengutuk pernyataan yang
ditujukan untuk meningkatkan ketegangan dan memicu perasaan rakyat Palestina,
Arab, dan negara-negara Islam,” kata kantor kepresidenan Palestina.
Palestina memperingatkan Masjid
Al-Aqsha adalah garis merah. Setiap upaya perubahan terhadapnya tidak dapat
diterima. “Kami menyerukan masyarakat internasional turut terlibat untuk
menekan Israel agar menghentikan tindakan-tindakan ini,” ujarnya.
Dilansir Repubika.co.id beberapa waktu lalu Gilad Erdan mengatakan kepada
Radio Israel ada ketidakadilan dalam status quo sejak 1967. “Kita perlu bekerja
untuk mengubah (stasus quo) sehingga di masa depan orang-orang Yahudi, dengan
bantuan Tuhan, dapat berdoa di Bukit Bait Suci,” ucapnya.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Infomasi Dunia Di Twitter @Bintangnews.Com