Serangan Kilang Minyak, Israel Nilai Intelijen Saudi Memalukan
BINTANGNEWS.com –
Serangan dahsyat terhadap kilang minyak di Arab Saudi menjadi perhatian serius
di kalangan pemerintah dan intelijen Israel. Bagi intelijen Zionis, serangan
itu membuktikan intelijen Riyadh gagal total dan memalukan karena tidak tahun
soal rencana serangan tersebut.
Kabinet pertahanan Israel telah
dipanggil untuk pertemuan darurat pada 6 Oktober untuk diberi pengarahan oleh
kepala Mossad dan para ahli lain tentang serangan Iran dan untuk memutuskan apa
yang harus dilakukan Israel untuk bersiap-siap menghadapi potensi serangan
serupa.
Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu mengatakan kepada kabinet pertahanan bahwa Israel akan membutuhkan
dana miliaran untuk mengembangkan sistem pertahanan terhadap arsenal rudal
jelajah Iran yang terus bertambah.
Sumber-sumber Israel mengatakan Saudi
tidak memiliki petunjuk tentang sesuatu yang mungkin terjadi. "Tampaknya
orang Amerika juga dalam kegelapan, yang sangat mengkhawatirkan. Penyebab
kekhawatiran yang lebih besar adalah jika Washington tahu dan tidak berbagi
data tepat waktu dengan Saudi," kata salah satu sumber intelijen Israel
seperti dikutip Breaking Defense, Rabu (9/10/2019).
Para ahli yang berbicara kepada
Breaking Defense dengan syarat anonim mengatakan bahwa ada dua fakta dasar yang
membuat serangan ini dituduhkan pada Iran. Pertama, jangkauan senjata Iran
mencapai 650 kilometer. Kedua, sistem senjata dipilih dengan cermat—rudal
jelajah dan sistem senjata yang berkeliaran—dan target dipilih menggunakan data
intelijen yang sangat akurat.
Sistem senjata itu termasuk tujuh
rudal jelajah Qudas 1 yang ditenagai oleh mesin jet buatan Iran yang berasal
dari mesin Ceko. Juga, Iran menggunakan delapan senjata berkeliaran atau
pesawat nirawak (drone) yang dikembangkan di Iran berdasarkan teknologi yang
diperoleh di negara lain.
Untuk sementara, metode penargetan
belum diketahui. Dilansir Sindonews,
para ahli Israel fokus pada keakuratan sistem senjata yang menghantam tepat
pada sasaran.
Para ahli menambahkan bahwa sistem
senjata diluncurkan baik dari Iran tenggara atau pun oleh sekutu Iran di Irak.
"Hal yang luar biasa terkait
dengan penggunaan rudal ini atau salinannya adalah chutzpah Iran. Ini dapat
dijelaskan hanya dengan cara AS menangani situasi nuklir di Korea Utara dan
Iran," kata Aahron Zeevi Farkash, mantan kepala intelijen Pasukan
Pertahanan Israel (IDF).
"Orang-orang Iran adalah
pembelajar cepat dan mereka mengerti bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika
mereka menggunakan rudal jelajah dan unmanned aircraft systems (UAS) terhadap
instalasi minyak Saudi," lanjut Farkash.***
.(bin)
Ikuti
Terus Sumber Informasi Dunia di twitter@bintangnews.com